1. Adegan tokoh utama cowok yang dengan mudahnya bisa menang jika berkelahi dengan penjahat walaupun dikeroyok (padahal di awal cerita tak ada adegan si cowok belajar pencak silat).
2. Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di restoran).
3. Adegan orang yang menghentikan sebuah pernikahan. Biasanya ketika penghulu bertanya pada para saksi, "Sah para saksi?" ,tiba-tiba ada tokoh lain yang berteriak "Tunggu!" untuk menggagalkan pernikahan (basi).
4. Adegan sedih saat seorang cewek atau cowok sedang ditimpa kemalangan, terus lari keluar rumah (biasanya turun hujan sampai basah-basahan, biar dikira melas kali ya?).
5. Adegan tokoh utama yang sedang mencari tokoh lainnya (pacar, ayah, ibu, atau orang lain yang disayanginya) namun belum ketemu, padahal sudah berada di jarak yang dekat, entah karena si tokoh tidak melihat, atau pandangannya tertutup angkot (biasanya gitu sih).
6. Adegan tokoh yang berteriak kaget "Apa...?" saat diberitahu ada anggota keluarganya yang kecelakaan (emangnya gak ada ekspresi lain selain "Apa...?").
7. Adegan kecelakaan yang goblok, udah tau mau ada mobil atau motor yang nabrak bukannya lari atau menghindar malah cuma berdiam diri tutup mata sambil berteriak.
8. Adegan penjahat yang lagi lari-lari ngejar tokoh utama lalu berhenti sejenak cuma buat teriak "hoee jangan lari loe!" (kalau cuma mau bilang begitu ngapain pake berhenti segala, goblok. Gobloknya lagi, sudah tau dikejar penjahat kok malah disuruh berhenti, ya tentu aja gak mau).
9. Kalau ada firasat buruk atau terjadi sesuatu yang gawat (biasanya si tokoh utama kecelakaan atau kenapa), maka akan ada tokoh yang lain yang menjatuhkan gelas terus gelasnya pecah deh.
10. Pada awal cerita, si cewek sama si cowok musuhan, tapi akhirnya malah saling jatuh cinta. Kalau yang ini super basi.
Sumber: http://potret.org/serba-serbi/10-adegan-basi-senetron-tanah-air/
2. Adegan cewek yang menyiram pacarnya dengan air minum karena kepergok selingkuh dengan wanita lain (adegan ini biasanya berlangsung di restoran).
3. Adegan orang yang menghentikan sebuah pernikahan. Biasanya ketika penghulu bertanya pada para saksi, "Sah para saksi?" ,tiba-tiba ada tokoh lain yang berteriak "Tunggu!" untuk menggagalkan pernikahan (basi).
4. Adegan sedih saat seorang cewek atau cowok sedang ditimpa kemalangan, terus lari keluar rumah (biasanya turun hujan sampai basah-basahan, biar dikira melas kali ya?).
5. Adegan tokoh utama yang sedang mencari tokoh lainnya (pacar, ayah, ibu, atau orang lain yang disayanginya) namun belum ketemu, padahal sudah berada di jarak yang dekat, entah karena si tokoh tidak melihat, atau pandangannya tertutup angkot (biasanya gitu sih).
6. Adegan tokoh yang berteriak kaget "Apa...?" saat diberitahu ada anggota keluarganya yang kecelakaan (emangnya gak ada ekspresi lain selain "Apa...?").
7. Adegan kecelakaan yang goblok, udah tau mau ada mobil atau motor yang nabrak bukannya lari atau menghindar malah cuma berdiam diri tutup mata sambil berteriak.
8. Adegan penjahat yang lagi lari-lari ngejar tokoh utama lalu berhenti sejenak cuma buat teriak "hoee jangan lari loe!" (kalau cuma mau bilang begitu ngapain pake berhenti segala, goblok. Gobloknya lagi, sudah tau dikejar penjahat kok malah disuruh berhenti, ya tentu aja gak mau).
9. Kalau ada firasat buruk atau terjadi sesuatu yang gawat (biasanya si tokoh utama kecelakaan atau kenapa), maka akan ada tokoh yang lain yang menjatuhkan gelas terus gelasnya pecah deh.
10. Pada awal cerita, si cewek sama si cowok musuhan, tapi akhirnya malah saling jatuh cinta. Kalau yang ini super basi.
Sumber: http://potret.org/serba-serbi/10-adegan-basi-senetron-tanah-air/
0 Response to "10 Adegan Basi dalam Sinetron Indonesia"
Post a Comment